Minggu, 11 Desember 2016

5 Suara Misterius yang Terekam di Luar Angkasa

1. Deringan Saturnus
Ketika mendekati orbit Saturnus pada april 2002, pesawat ulang-alik "Cassini" milik NASA yang mempunyai misi mempelajari Saturnus dan satelit alaminya mulai mendeteksi pancaran sinyal radio yang "mengerikan" dari daerah kutub planet tersebut.

Ilustrasi pesawat Cassini mengorbit di Saturnus
RPWS (Radio and Plasma Wave Science) atau alat pendeteksi sinyal radio dari pesawat tersebut berhasil mengukur spektrum frekuensi suara yang berbarengan dengan munculnya aurora di kutub Saturnus.Setelah dikaji dari hasil rekaman RPWS, ditemukan struktur halus yang mengindikasikan bahwa disana banyak sekali terdapat sumber suara yang sinyalnya tidak terlalu besar, namun sumber-sumber suara tersebut tersebar di sepanjang medan gravitasi planet saturnus.


Medan Gravitasi Saturnus
Frekuensi dari suara tersebut jauh dibawah batas rata-rata frekuensi suara yang dapat didengar oleh manusia, namun dengan teknik "44x Downward Shift" oleh para ahli sehingga frekuensi suara tersebut dapat didengar oleh manusia, dan anda dapat mendengarkan suara tersebut pada link berikut :
http://youtu.be/6nxLXvqLp50
RPWS

Jika anda membuka link diatas, anda telah mendengarkan suara yang sumbernya berjarak lebih dari 1,2 miliyar kilometer jauhnya. Woooww...


2.  Perjalanan Angkasa

Pada Agustus 2012, setelah 35 tahun melalui penerbangan luar angkasa, pesawat Voyager 1 milik NASA berhasil menjadi pesawat ulang-alik tanpa awak pertama yang memasuki ruang antar bintang (ruang diluar tata surya namun masih didalam galaksi)


Peluncuran Voyager 1 (5 September 1977)


Voyager 1
Didalam perjalanannya, Voyager 1 menemui sebuah situasi dimana gelombang energi panas matahari (Solar Shock waves) berbenturan dengan kabut angkasa (Interstellar Plasma) dan mengirimkan hasil rekaman kejadian tersebut kepada NASA. Hasil rekaman tersebut berupa suara yang merupai "suara teriakan"


https://youtu.be/LIAZWb9_si4
Voyager 1 Plasma Wave Science

Fenomena tersebut terjadi akibat getaran gas yang terionisasi di luar angkasa, sehingga menimbulkan suara seperti suara teriakan.
Peristiwa tersebut terekam sebanyak 2 kali. pada Oktober - November 2012 dan April - Mei 2013.
Dan rekaman kedua telah mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi beriringan dengan masa jenis plasma yang terus bertambah ketika menjauhi matahari.
Reaktor nuklir yang menjadi bahan bakar Voyager 1 akan habis pada 2025.

3. Nyanyian Komet

Ketika pesawat ulang-alik "Rosetta" yang dibuat oleh European Space Agency mendekati Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Agustus 2014, sebuah rekaman aneh telah mengejutkan para ilmuan.


Ilustrasi Rosetta mendekati Komet 67P

Tanpa diduga, Komet 67P mengeluarkan sebuah "lagu" dalam bentuk osilasi di dalam medan gravitasi yang mengitarinya.
Variasi dalam frekuensi gravitasi tersebut adalah antara 40 sampai 50 millihertz, 10.000 kali lebih rendah dari yang bisa didengar oleh telinga manusia.
Namun ketika hasil rekaman tersebut disesuaikan dengan frekuensi yang dapat diterima oleh telinga manusia, maka dapat diketahui bahwa komet 67P telah mengeluarkan sebuah suara berbunyi "klik" atau geraman.


Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko
Tim ilmuan dari Rosetta pun tidak dapan menjelaskan bagaimana proses fisik timbulnya suara tersebut, namun mereka menduga kemungkinan karena pelepasan partikel-partikel dari komet itu sendiri.

4. Gema Jupiter

Planet Jupiter adalah planet terbesar di dalam sistem tata surya kita. Tak hanya itu, Jupiter juga merupakan planet yang mempunyai atmosfir terluas dengan cuaca yang sangat ganas didalamnya.


Planet Jupiter
Salah satu ciri khas Planet Jupiter adalah Bintik Merah (Red Spot) pada permukaan planet tersebut, dan juga badai raksasa yang menghasilkan petir 1000 kali lebih kuat dibanding petir yang ada di Bumi.
Bintik Merah (Red Spot) Jupiter adalah pusat badai dari planet tersebut, dan walaupun sudah ditemukan sejak lebih dari 300 tahun yang lalu, Red Spot ini masih terus terlihat dengan jelas dan tidak menunjukan tanda-tanda akan reda sama sekali.
Jangan salah ya, meskipun terlihat kecil, Red Spot ini ternyata memiliki luas hingga kurang lebih 16,496 kilometer.
Bintik Merah (Red Spot)

Kilatan petir yang terus terjadi pada Jupiter menghasilkan suara yang sangat tinggi, hal ini sering disebut "Jovian Whistlers". Suara yang sangat tinggi tersebut menyebar ke seluruh angkasa dan memantul kembali akibat medan elektromaknetik Jupiter dan menciptakan efek gema yang sangat luar biasa.


Ilustrasi Badai di Jupiter
5. Jantung Black Hole

Gugusan Bintang sistem GRS 1915+105 adalah salah satu dari objek paling ajaib di luar angkasa, terdiri dari sebuah bintang yang terus menerus "memberi makan" Lubang Hitam (Black Hole) yang berada di dekatnya.


Ilustrasi GRS 1915+105
Keduanya menciptakan pergesekan antar materi, sebagaimana Lubang Hitam tersebut terus menghisap materi dari bintang di dekatnya, dan melepaskan sebagian materinya ke ruang hampa udara yang membuat pusaran piringan Lubang Hitam tersebut semakin bertambah besar.


Setiap setengah jam, masa yang dihasilkan setara dengan 100 triliyun ton asteroid yang terlempar ke angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.

Satelit NASA yang bernama Rossi X-Ray Timing Explorer mengamati proses tersebut pada tahun 1996 dan merekamnya, yang kemudian diterjemahkan oleh MIT dimana hasil rekaman tersebut adalah suara yang menyerupai detak jantung.

0 Comment: