Ketika mendekati orbit Saturnus pada april 2002, pesawat ulang-alik "Cassini" milik NASA yang mempunyai misi mempelajari Saturnus dan satelit alaminya mulai mendeteksi pancaran sinyal radio yang "mengerikan" dari daerah kutub planet tersebut.
Ilustrasi pesawat Cassini mengorbit di Saturnus |
Medan Gravitasi Saturnus |
RPWS |
Jika anda membuka link diatas, anda telah mendengarkan suara yang sumbernya berjarak lebih dari 1,2 miliyar kilometer jauhnya. Woooww...
2. Perjalanan Angkasa
Pada Agustus 2012, setelah 35 tahun melalui penerbangan luar angkasa, pesawat Voyager 1 milik NASA berhasil menjadi pesawat ulang-alik tanpa awak pertama yang memasuki ruang antar bintang (ruang diluar tata surya namun masih didalam galaksi)
Peluncuran Voyager 1 (5 September 1977) |
Voyager 1 |
Voyager 1 Plasma Wave Science |
Peristiwa tersebut terekam sebanyak 2 kali. pada Oktober - November 2012 dan April - Mei 2013.
Dan rekaman kedua telah mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi beriringan dengan masa jenis plasma yang terus bertambah ketika menjauhi matahari.
Reaktor nuklir yang menjadi bahan bakar Voyager 1 akan habis pada 2025.
3. Nyanyian Komet
Ketika pesawat ulang-alik "Rosetta" yang dibuat oleh European Space Agency mendekati Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Agustus 2014, sebuah rekaman aneh telah mengejutkan para ilmuan.
Ilustrasi Rosetta mendekati Komet 67P |
Tanpa diduga, Komet 67P mengeluarkan sebuah "lagu" dalam bentuk osilasi di dalam medan gravitasi yang mengitarinya.
Variasi dalam frekuensi gravitasi tersebut adalah antara 40 sampai 50 millihertz, 10.000 kali lebih rendah dari yang bisa didengar oleh telinga manusia.
Namun ketika hasil rekaman tersebut disesuaikan dengan frekuensi yang dapat diterima oleh telinga manusia, maka dapat diketahui bahwa komet 67P telah mengeluarkan sebuah suara berbunyi "klik" atau geraman.
Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko |
4. Gema Jupiter
Planet Jupiter adalah planet terbesar di dalam sistem tata surya kita. Tak hanya itu, Jupiter juga merupakan planet yang mempunyai atmosfir terluas dengan cuaca yang sangat ganas didalamnya.
Planet Jupiter |
Bintik Merah (Red Spot) Jupiter adalah pusat badai dari planet tersebut, dan walaupun sudah ditemukan sejak lebih dari 300 tahun yang lalu, Red Spot ini masih terus terlihat dengan jelas dan tidak menunjukan tanda-tanda akan reda sama sekali.
Jangan salah ya, meskipun terlihat kecil, Red Spot ini ternyata memiliki luas hingga kurang lebih 16,496 kilometer.
Bintik Merah (Red Spot) |
Kilatan petir yang terus terjadi pada Jupiter menghasilkan suara yang sangat tinggi, hal ini sering disebut "Jovian Whistlers". Suara yang sangat tinggi tersebut menyebar ke seluruh angkasa dan memantul kembali akibat medan elektromaknetik Jupiter dan menciptakan efek gema yang sangat luar biasa.
Ilustrasi Badai di Jupiter |
Gugusan Bintang sistem GRS 1915+105 adalah salah satu dari objek paling ajaib di luar angkasa, terdiri dari sebuah bintang yang terus menerus "memberi makan" Lubang Hitam (Black Hole) yang berada di dekatnya.
Ilustrasi GRS 1915+105 |
Setiap setengah jam, masa yang dihasilkan setara dengan 100 triliyun ton asteroid yang terlempar ke angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
Satelit NASA yang bernama Rossi X-Ray Timing Explorer mengamati proses tersebut pada tahun 1996 dan merekamnya, yang kemudian diterjemahkan oleh MIT dimana hasil rekaman tersebut adalah suara yang menyerupai detak jantung.
0 Comment:
Posting Komentar